2 Tanda Allah SWT Sedang Menaikkan Derajat Seseorang

BANDUNG, aliranberitacom –

Hanya Allah SWT semata yang mampu menaikkan derajat seseorang. Dinaikkannya derajat seseorang oleh Allah SWT dapat diamati dari tanda-tanda berikut.

Dikutip dari buku Sayangi Ibumu karya Ahfa Waid, Allah SWT akan menaikkan derajat seseorang sesuai dengan apa yang manusia kerjakan. Sebagaimana yang dijelaskan pada QS. Al- An’am ayat 132 yang berbunyi,

وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: Masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.

Kata derajat pada ayat tersebut, dikaitkan dengan kata amal, yaitu berbuat atau melakukan. Dengan begitu, berarti menjadi jelas bahwa kedudukan atau derajat bisa diperoleh dengan cara melakukan atau berbuat.

Selain itu, ketika Allah SWT ingin dan berkehendak untuk memuliakan dan mengangkat derajat hamba-Nya, maka bisa saja Allah SWT melakukannya melalui cara-cara yang tak terduga.

Tanda-tanda Allah SWT Menaikkan Derajat Seseorang

 

1. Ditimpakan Musibah kepada Seseorang

Abu Abbas dalam bukunya berjudul Rahasia Terlengkap Dahsyatnya Mukjizat Shalat Tahajjud, menjelaskan bahwa musibah yang menimpa manusia dapat membawa berkah dan mengangkat derajat seseorang.

Terlebih orang yang berderajat tinggi di sisi Allah SWT yakni para ulama, wali, dan nabi, merekalah yang justru sering akan mendapat berbagai musibah atau cobaan dari Allah SWT. Mulai dari dizalimi umat, dimusuhi ahli maksiat, dan lain sebagainya.

Pada hakikatnya, semua itu merupakan sarana kecintaan Allah SWT kepada hamba-Nya. Dengan cobaan itu, Allah SWT akan mengangkat derajatnya, melebur dosa-dosanya, memperbanyak pahalanya, meninggikan kemuliaannya, sekaligus mencintainya.

Setiap muslim diberikan cobaan berdasarkan kadar agama atau seberapa kuat imannya. Semakin kuat agamanya maka, cobaan akan semakin berat. Dan berlaku sebaliknya. Hal tersebut sebagaimana yang diterangkan pada sebuah hadits, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling dahsyat cobaannya?’

Nabi SAW menjawab, “Para nabi, lalu orang yang paling mulia (di antara kalian), kemudian orang yang paling mulia lagi (di bawah mereka). Setiap orang akan diberi cobaan menurut kadar agamanya.

Sehingga, jika ia dalam hal agamanya kuat, maka beratlah cobaannya. Namun, jika dalam agamanya lemah, maka ia diberi cobaan sesuai kadar agamanya itu. Cobaan akan senantiasa menyertai seorang hamba sehingga membebaskan hamba itu berjalan di bumi ini tanpa ada dosa lagi padanya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Dalam sebuah riwayat lain, diterangkan juga bahwa Allah SWT akan memberikan seseorang musibah melalui tubuhnya, hartanya atau anaknya. Jika mereka bersabar, maka Allah SWT akan menaikkan derajat hamba-Nya tersebut.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Jika seorang hamba telah mendapat ketetapan sebuah derajat dari Allah, tapi ia tidak dapat mencapainya dengan amal ibadahnya, maka Allah akan memberinya cobaan pada raganya, atau hartanya, atau anaknya. Kemudian, Allah memberinya kesabaran sehingga Allah menyampaikannya kepada derajat yang telah menjadi ketetapan untuknya dari Allah SWT.” (HR. Ahmad).

2. Diuji dengan Rasa Sakit

Dijelaskan dalam buku Bimbingan Orang Sakit karya Saiful Hadi El-Sutha, ketika seorang muslim sedang mendapatkan sakit, hendaklah ia berbaik sangka kepada Allah SWT.

Pasalnya, sakit yang diderita tersebut bisa saja sebagai bentuk kepedulian dan tanda cinta-kasih Allah SWT kepada dirinya sekaligus sebagai sarana bagi Allah SWT untuk memuliakan dan mengangkat derajat dirinya.

Dan memang begitulah kebenarannya, asalkan orang yang sakit tersebut menerima sakit yang dideritanya dengan penuh kesabaran, lapang hati, ridha dan berserah diri kepada-Nya. Rasulullah SAW telah menegaskan dalam hadits yang berbunyi,

“Sesungguhnya orang-orang yang shaleh akan diberikan cobaan yang lebih berat kepada mereka, dan sesungguhnya tidaklah menimpa seorang mukmin suatu bencana, meskipun itu hanya berupa duri (yang menusuknya) atau sesuatu yang lebih dari itu, melainkan semua itu akan menjadikan dihapus satu kesalahan dari dirinya, dan diangkat satu derajat (tingkatan) atasnya.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Terdapat riwayat lain yang menjelaskan hal serupa, Rasulullah SAW bersabda, “Rasa pusing yang dirasakan oleh seorang mukmin, atau duri yang menusuk tubuhnya, atau sesuatu yang membuatnya merasa sakit, maka semua itu akan menjadikan Allah mengangkat derajatnya sebanyak satu derajat (satu tingkat kemuliaan) dan Allah pun akan menghapuskan dosa-dosanya besok pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya)

Dari penjelasan kedua hadits tersebut, kita dapat simpulkan bahwa selain diangkat derajat seseorang yang sedang sakit juga dihapuskan segala dosa-dosanya.

 

Wallahu’alam.***

 

-alvin Setiawan (detikhikmah)

 

Selasa, 30.4.2024.                         11:06 wib

Related posts
Tutup
Tutup