BANDUNG, aliranberitacom –
Salah satu ucapan populer saat perayaan Idul Fitri adalah Minal Aidin Wal Faizin yang diikuti dengan narasi ‘mohon maaf lahir dan batin’. Namun, perlu diketahui bahwa kata-kata Minal Aidin Wal Faizin tidak berhubungan dengan ungkapan mohon maaf lahir dan batin.
Simak penjelasan tentang arti dan cara penulisan Minal Aidin Wal Faizin.
Minal Aidin Wal Faizin Artinya Apa?
Dilansir situs Kemenag Sumsel, dari segi bahasa, minal aidin berarti (semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali. Kembali di sini adalah kembali kepada fitrah, yakni asal kejadian atau kesucian, atau agama yang benar.
Setelah mensucikan diri di bulan Ramadan, diharapkan setiap muslim dapat kembali ke asal kejadiannya dan menemukan jati dirinya, yaitu kembali suci sebagaimana ketika ia baru dilahirkan serta kembali mengamalkan ajaran agama yang benar.
Sementara itu, al-faizin diambil dari kata fawz yang berarti keberuntungan. Wal faizin dapat dipahami sebagai harapan dan doa, yaitu semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh ampunan dan ridha Allah SWT sehingga kita mendapatkan kenikmatan surga-Nya.
Menurut situs NU Online, Minal Aidin Wal Faizin artinya termasuk dari orang-orang yang kembali (ke fitrah) sebagai orang yang menang. Namun, ucapan tersebut terasa kurang pas berdasarkan terjemahannya.
Sehingga, agar lebih mudah dipahami, ucapan Minal Aidin Wal Faizin bisa diartikan sebagai “(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang”.
Cara Penulisan Minal Aidin Wal Faidzin
Dikutip dari situs NU Online, ada tradisi di kalangan para sahabat Nabi, yaitu mengucapkan selamat (tahni’ah) kepada sesama umat Islam yang telah berhasil menyelesaikan puasa Ramadan. Bunyi bacaan selamatnya adalah “Taqabbalallaahu minnaa wa minkum”, namun ada pula yang menambahnya “taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidiin wal faaiziin”. Ada pula yang masih menambahnya “wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair”.
Jika ucapan selamat itu dirangkai memang menjadi sangat panjang, “Taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu ‘ammin wa antum bi khair”.
Artinya adalah “Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantia dalam kebaikan”.(**)
Dikutip dari beberapa sumber online
Editor : aliranbe
Selasa, 9.4.2024. 11:16 wib