BANDUNG, aliranberitacom –
Selama satu abad terakhir, peta Palestina telah telah dipecah, ditembok, hingga dari masa ke masa semakin menyusut.
Di beberapa bagian wilayah Palestina saat ini, bahkan telah dipenuhi dengan ratusan pemukiman ilegal Israel dan pos pemeriksaan militer.
Adanya perebutan wilayah dan babak terakhir pendudukan Israel dan kebijakan perampasan tanah, membuat peta Palestina menjadi semakin terputus-putus.
Peta Palestina dari Masa ke Masa
Dilansir laman Aljazeera, berikut ini perubahan peta Palestina dan Israel dari masa ke masa.
1. Tahun 1917 (Peta Palestina dari Mandat Pra-Inggris)
Selama Perang Dunia I, Inggris telah membuat beberapa perjanjian untuk mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok di Timur Tengah.
Perjanjian yang paling menonjol adalah Deklarasi Balfour, janji publik yang berisi “pembentukan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina”.
Pada 31 Oktober 1917, pasukan Inggris berhasil menaklukkan Palestina dari kekuasaan Ottoman-Turki, Sehingga, mereka mengakhiri 1.400 tahun kekuasaan Islam atas wilayah ini.
Kemudian 1920, mereka akhirnya menjalankan kekuasaannya selama 28 tahun atas Mandat Inggris di Palestina.
Pada tahun 1920an dan 1930an, terjadi peningkatan imigrasi Yahudi dari Eropa ke Palestina atas Mandat Inggris. Sehingga, populasi Yahudi di Palestina semakin banyak, yakni dari 6 persen (1918) menjadi 33 persen (1947).
2. 1947 (Usulan Rencana Pemisahan PBB)
Berakhirnya Perang Dunia II, membuat PBB mengusulkan sebuah rencana yang akan memberikan 55 persen wilayah bersejarah Palestina kepada negara Yahudi. Kemudian, 45 persen akan diberikan kepada negara Arab yang tidak bersebelahan.
Dalam hal ini, Yerusalem akan tetap berada di bawah kendali internasional. Namun, warga Palestina menolak usulan itu.
Mereka menganggap usulan PBB merampas sebagian besar wilayah yang berada di bawah kendali mereka. Pada saat itu, warga Palestina memiliki 94 persen wilayah bersejarah Palestina, yang mencakup 67 persen populasi. Sehingga, Rencana ini tidak pernah dilaksanakan di lapangan.
3. 1948 Warga Palestina Diusir
Pada 14 Mei 1948, Mandat Inggris berakhir. Hal ini memicu perang antara Arab-Israel yang pertama. Pasukan militer Zionis lalu mengusir setidaknya 750.000 warga Palestina, yang juga merebut 78 persen wilayah bersejarah Palestina.
Alhasil, sebesar 22 persen dibagi menjadi Tepi Barat dan Jalur Gaza. Pertempuran terjadi hingga Januari 1949, saat pembuatan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Mesir, Lebanon, Yordania dan Suriah.
Garis Gencatan Senjata tersebut dikenal sebagai Garis Hijau, yang juga merupakan batas yang diakui secara umum antara Israel dan Tepi Barat.
Sebelum tahun 1967, Garis Hijau disebut juga sebagai perbatasan dalam kondisi sebelum Israel menduduki sisa wilayah Palestina selama perang di bulan Juni 1967.
4. Israel Menduduki Tepi Barat dan Gaza di Wilayah Palestina
Selama perang tahun 1967, Israel telah mengusir 300.000 warga Palestina dari rumah sehingga mereka menduduki seluruh wilayah bersejarah Palestina.
Selain itu, Israel juga merebut Dataran Tinggi Golan Suriah di utara dan Semenanjung Sinai Mesir di selatan.
5. Perjanjian Oslo 1993 & 1995
Perjanjian Oslo menjadi perjanjian pertama atas perdamaian langsung Palestina-Israel. Hal tersebut yang mengarahkan pada pembentukan Otoritas Palestina (PA).
Dalam peta infografis di atas, wilayah Tepi Barat yang diduduki dibagi menjadi wilayah A, B dan C. Di mana:
Area A
Awalnya mencakup tiga persen wilayah Tepi Barat kemudian bertambah menjadi 18 persen di tahun 1999. Di Area A, Otoritas Palestina mengendalikan sebagian besar wilayah.
Area B
Area ini mewakili sekitar 22 persen wilayah Tepi Barat. Otoritas Palestina bertanggung jawab atas hal terkait pendidikan, kesehatan, dan perekonomian, sementara Israel punya kendali penuh atas keamanan eksternal.
Area C
Area C mewakili 60 persen wilayah Tepi Barat. Mengacu pada Perjanjian Oslo, kendali atas wilayah tersebut seharusnya diserahkan kepada Otoritas Palestina.
Namun sebaliknya, Israel tetap mengendalikan penuh atas segala hal, termasuk dalam hal perencanaan, keamanan, dan konstruksi. Artinya, pengalihan kendali ke PA tidak pernah terjadi.
Peta Palestina dan Israel Saat Ini
Apabila digabungkan, luas wilayah Palestina dan Israel yaitu 26.790. Di pihak Palestina, wilayah pendudukan warganya meliputi Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur dengan total luas permukaan 6.020 km2.
Sementara, Israel punya luas permukaan 20.770 km2, jika dilihat berdasarkan batas Garis Hijau yang diakui secara internasional.
Dari masa ke masa, sejak tahun 1967. peta dan wilayah pendudukan Palestina telah berada di bawah kendali militer Israel. Hal ini membuat wilayah tersegmentasi, termasuk wilayah Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Jalur Gaza menjadi wilayah bagi sekitar 2 juta warga Palestina yang wilayahnya punya berbatasan dengan Mesir di selatan.
Sementara permukiman Israel yang merupakan komunitas Yahudi yang dibangun di atas tanah Palestina. Setidaknya 250 permukiman yang diduduki (130 resmi, 120 tidak resmi) di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, ada sekitar setengah dari populasi Palestina tinggal di wilayah bersejarah. Wilayah itu mencakup tiga juta orang di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, 2 juta orang di Gaza, serta 1,9 juta warga Palestina di Israel.
Sementara itu, sebanyak 5,6 juta warga Palestina tinggal di negara-negara Arab dan 700.000 sisanya tinggal di negara lain.
Tidak Ada Label Palestina di Google Maps
Label Palestina tidak ada pernah ada di label peta Google Maps. Jika kamu mencoba mencari “Palestina” di Google Maps, peta yang tertampil adalah wilayah Israel-Palestina, dan wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat diberi label yang dipisahkan oleh garis putus-putus.
Namun tidak ada nama untuk Palestina dan kita hanya akan menemukan label Israel. Jika jeli, kamu mungkin hanya akan diarahkan ke bagian kecil dari apa yang disebut “Wilayah Palestina”
Dilansir laman USA Today, pihak Google memang tidak memberi label pada perbatasan tersebut, karena tidak ada konsensus internasional tentang lokasi perbatasan Palestina.
Perusahaan pemetaan besar lainnya juga ada yang mengambil keputusan tersebut. Sehingga, ketika kita melakukan penelusuran umum untuk “Palestina”, berikut yang tertampil:
Apple Maps: memperbesar wilayah tersebut tetapi tidak memberi label apa pun sebagai Palestina (mirip dengan Google)
Bing Maps : mengidentifikasi suatu titik di peta, lalu memberinya label “Palestina”.
MapQuest : mengidentifikasi suatu titik di peta dan memberinya label ‘Negara Palestina’.
Yandex Maps : menguraikan perbatasan Palestina dan memberinya label ‘Palestina’.
Pengakuan Internasional Terkait Wilayah Palestina-Israel
Melansir World Population Review, per April 2022, terdapat 138 dari 193 negara anggota PBB yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Sementara sisanya, mengakui Israel saja.
Itu tadi penjelasan seputar histori peta Palestina dari masa ke masa.(**)
Sumber: Palestine Network
Editor: aliranberitacom
Senin 20.11.2023. 07:11 wib
#internasional #palestine